Liputan6.com, Solo: Jenazah dua terduga teroris yang tewas dalam penyergapan, akan diotopsi di Rumah Sakit Polri RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Keduanya diduga sebagai pelaku serangkaian penyerangan yang meny
asar polisi di Solo, Jawa Tengah.
Dua jenazah terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Solo, tiba dengan pengawalan ketat di Rumah Sakit Polri RS Sukanto. Petugas akan mengotopsi jenazah kedua lelaki bernama Farhan dan Mukhlis dengan memeriksa fisik mereka. Namun, kepastian identitas kedua jenazah masih harus menunggu kedatangan keluarga.
Polisi mengatakan, keduanya bagian dari jaringan teroris lama yang mendapat pelatihan Abu Sayyaf di Filipina. Diduga kuat keduanya berada di balik penembakan pos pengamanan Lebaran di Gemblegan, pelemparan granat di pos polisi Gladak, Solo, dan penembakan terhadap Bripka Dwi Data Subekti di pos polisi Singosaren.
Baku tembak polisi dengan terduga teroris terjadi Jumat malam, di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah. Dua terduga teroris tersebut tewas dan seorang anggota Densus 88, Bripda Suherman gugur dalam penyergapan itu. (FRD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar